
Persiapan Kirab Hasil Bumi dari Rumah Kepala Desa Menuju Kantor Desa Kuripan Kidul
Kuripan Kidul, 26 Mei 2025 – Desa Kuripan Kidul menggelar upacara adat selamatan bumi atau sedekah bumi pada sabtu, 17 Mei 2025 di balaidesa. Selamatan bumi merupakan bentuk pelestarian budaya yang diwujudkan dengan pemberian simbolis kepada bumi sebagai ungkapan rasa syukur kepada tuhan atas pemberiaan rezeki dan hasil panen. Tradisi ini umumnya melibatkan pengorbanan berupa materi, tenaga, dan waktu dari masyarakat yang melaksanakannya. Asal mula kegiatan ini tidak diketahui secara pasti, namun keberadaanya dilakukan secara turun-temurun dari nenek moyang.
Di Desa Kuripan Kidul, Selamatan Desa dilaksanakan pada bulan Apit dengan kegiatan kirab hasil bumi, pengajian, dan pertunjukan wayang kulit. Pengajian dilaksanakan pada pagi hari di halaman balaidesa dengan tujuan untuk meningkatkan religiusitas dan menambah pengetahuan agama terkait rasa syukur sebagai makhluk hidup. Ratusan warga tampak antusias menghadiri pengajian desa. Meskipun dalam kondisi hujan, masyarakat mengimak pengajian dengan penuh khidmat dan suasana yang bahagia.
Usai pengajian, tradisi selametan dilanjutkan dengan kegiatan kirab hasil bumi sebagai wujud syukur pasca panen yang melimpah. Setiap wilayah dusun membawa satu gunungan untuk diiringkan dari rumah kepala desa menuju pendopo balaidesa. Perlengkapan upacara dalam gunungan adalah hasil bumi seperti sayur-mayur, buah-buahan, hasil palawija, dan padi. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat dengan mengenakan kebaya dan batik. Warga tampak antusias saat berebut sayur dan buah dari gunungan. Lima gunungan yang dihias hasil bumi ludes diambil oleh masyarakat dalam waktu singkat.

Gunungan Hasil Bumi Warga Desa Kuripan Kidul

Masyarakat berebut Hasil Bumi dari Gunungan di Depan Balai Desa Kuripan Kidul
Selain gunungan, tetua desa juga membawa kepala sapi yang dibungkus dengan kain putih. Menurut kepercayaan masyarakat, kepala sapi melambangkan penolak bala atau pagebluk. Tradisi ini tidak hanya ada dalam acara selamatan desa tetapi juga di sedekah laut. Dalam tradisi selamatan bumi, kepala sapi dikubur di halaman kantor desa setelah dibacakan doa-doa.
Menurut Kepala Desa Kuripan Kidul, Parmin, tradisi selamatan bumi merupakan tradisi turun-temurun. Pelaksanaan tradisi ini merupakan wujud syukur masyarakat Desa Kuripan Kidul kepada tuhan karena diberikan panen yang melimpah. Selain itu, tradisi ini tetap dijalankan sebagai upaya pelestarian budaya dan adat istiadat.

Kebersamaan Antara Kepala Desa, Perangkat Desa dan Masyarakat dalam Kirab Hasil Bumi Desa Kuripan Kidul
Sebagai puncak acara, digelar pertunjukan wayang kulit dengan dalang Pajeng tampil di siang hari dan dalang Eko di malam harinya. Wayang kulit menjadi pertunjukan yang menarik dan mendapat perhatian masyarakat. Alunan gamelan yang mengiringi pertunjukan menambah suasana magis dan sakral di tengah guyuran hujan.

Perangkat Desa bersama Dalang Eko sebelum Pertunjukan Wayang Kulit
0 Komentar