+62 882-2534-7699

kuripankidul89@gmail.com

Permohonan Online

Anda dapat mengajukan secara permohonan online

Produk Warga

Jelajahi produk lokal buatan dari para warga kami untuk Anda

Lapor/Aduan/Saran

Anda dapat melaporkan aduan dan memberi saran maupun kritik

Langkah Strategis Menaklukkan Prokrastinasi dan Meningkatkan Disiplin di Kalangan Perangkat Desa

Halo para perangkat desa yang bersemangat, salam produktif!

Pendahuluan

Mengatasi prokrastinasi dan kurangnya disiplin di lingkungan perangkat desa merupakan tantangan yang sering dihadapi. Tak ayal, hal ini menimbulkan keresahan tersendiri bagi Kepala Desa Kuripan Kidul. Bagaimana tidak? Prokrastinasi dan kurangnya disiplin dapat menghambat roda pemerintahan desa dan merugikan masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini.

Penyebab Prokrastinasi dan Kurangnya Disiplin

Mendiagnosis akar masalah adalah langkah awal yang penting. Berdasarkan pengamatan, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan prokrastinasi dan kurangnya disiplin di lingkungan perangkat desa Kuripan Kidul, di antaranya:

* Beban kerja yang berlebihan: Perangkat desa seringkali harus mengerjakan banyak tugas sekaligus, sehingga kewalahan dan cenderung menunda-nunda.
* Kurangnya motivasi: Rendahnya rasa memiliki atau keterlibatan dalam pekerjaan dapat menyebabkan motivasi menurun dan keinginan untuk menunda tugas.
* Lingkungan kerja yang tidak kondusif: Suasana kerja yang nyaman dan tidak menantang dapat membuat perangkat desa merasa kurang terpacu untuk menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.

Dampak Prokrastinasi dan Kurangnya Disiplin

Prokrastinasi dan kurangnya disiplin dapat berdampak negatif pada kinerja pemerintahan desa dan kesejahteraan masyarakat. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:

* Keterlambatan penyelesaian tugas: Pekerjaan yang ditunda-tunda akan menumpuk dan menyebabkan keterlambatan dalam pengambilan keputusan dan pelayanan kepada masyarakat.
* Menurunnya kualitas pekerjaan: Tugas yang dikerjakan terburu-buru karena dikejar waktu biasanya akan menghasilkan kualitas yang buruk.
* Kehilangan kepercayaan masyarakat: Pemerintah desa yang tidak disiplin dan suka menunda-nunda dapat kehilangan kepercayaan dari masyarakat.

Langkah-Langkah Mengatasi Prokrastinasi dan Kurangnya Disiplin

Menyadari bahaya prokrastinasi dan kurangnya disiplin, perangkat desa Kuripan Kidul bertekad untuk mengambil langkah-langkah perbaikan. Beberapa strategi yang akan diterapkan antara lain:

* Peningkatan manajemen waktu: Perangkat desa akan dilatih teknik-teknik manajemen waktu yang efektif untuk mengelola beban kerja yang besar.
* Pemberian motivasi intrinsik: Kepala desa akan berupaya meningkatkan rasa memiliki dan keterlibatan perangkat desa dalam pekerjaan mereka melalui berbagai cara, seperti memberikan apresiasi dan pengakuan.
* Penciptaan lingkungan kerja yang kondusif: Pemerintah desa akan meninjau lingkungan kerja dan melakukan perubahan yang diperlukan untuk menciptakan suasana yang lebih menantang dan memotivasi.

Peran Masyarakat dalam Mendukung Perangkat Desa

Mengatasi prokrastinasi dan kurangnya disiplin bukan hanya tanggung jawab perangkat desa, tapi juga masyarakat. Masyarakat dapat berperan aktif dengan:

* Menuntut transparansi dan akuntabilitas: Masyarakat berhak mengetahui kinerja perangkat desa dan meminta pertanggungjawaban atas tugas yang mereka emban.
* Memberikan dukungan moral: Perangkat desa adalah manusia biasa yang juga membutuhkan dukungan dan motivasi dari masyarakat.
* Menciptakan lingkungan yang suportif: Masyarakat dapat membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk bekerja dengan bersikap positif dan kooperatif.

Kesimpulan

Mengatasi prokrastinasi dan kurangnya disiplin di lingkungan perangkat desa Kuripan Kidul memerlukan upaya bersama dari pemerintah desa dan masyarakat. Dengan menerapkan langkah-langkah yang tepat dan mendapat dukungan dari masyarakat, diharapkan permasalahan ini dapat teratasi dan kinerja pemerintahan desa dapat meningkat secara signifikan.

Mengatasi Prokrastinasi dan Kurangnya Disiplin di Lingkungan Perangkat Desa

Sebagai perangkat desa yang mengemban amanah untuk melayani masyarakat, disiplin dan ketepatan waktu merupakan kunci dalam memberikan pelayanan prima. Namun, terkadang prokrastinasi dan kurangnya disiplin menjadi kendala yang menghambat kinerja. Oleh karena itu, mengatasi permasalahan ini menjadi sangat penting untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan di desa Kuripan Kidul.

Penyebab Prokrastinasi dan Kurangnya Disiplin

Prokrastinasi dan kurangnya disiplin dalam lingkungan perangkat desa dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu yang paling umum adalah beban kerja berlebihan. Ketika tugas menumpuk dan tenggat waktu semakin dekat, perangkat desa mungkin merasa kewalahan dan cenderung menunda-nunda pekerjaan. Faktor lainnya adalah kurangnya motivasi. Jika perangkat desa tidak melihat makna atau tujuan yang jelas dalam pekerjaan mereka, mereka mungkin kehilangan semangat dan menunda-nunda tugas. Selain itu, lingkungan yang tidak mendukung juga dapat berkontribusi pada prokrastinasi, misalnya rekan kerja yang juga menunda-nunda pekerjaan atau atasan yang tidak tegas.

Kepala Desa Kuripan Kidul mengungkapkan keprihatinannya atas masalah ini, “Prokrastinasi dan kurangnya disiplin dapat menghambat pelayanan kepada masyarakat. Kami berupaya mengatasi masalah ini agar perangkat desa dapat bekerja secara optimal.” Sementara itu, seorang warga desa Kuripan Kidul berharap, “Perangkat desa dapat lebih disiplin dan tepat waktu dalam menjalankan tugas, sehingga pelayanan di desa kami semakin baik.”

Mengatasi Prokrastinasi dan Kurangnya Disiplin di Lingkungan Perangkat Desa

Mengatasi Prokrastinasi dan Kurangnya Disiplin di Lingkungan Perangkat Desa
Source manunggaljaya-tenggarongseberang.desa.id

Prokrastinasi dan kurangnya disiplin menjadi momok yang kerap menghantui lingkungan kerja, termasuk di lingkungan perangkat desa. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada kinerja individu, namun juga pada produktivitas dan citra desa secara keseluruhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatasi permasalahan ini demi terciptanya lingkungan kerja yang kondusif dan profesional.

Dampak Prokrastinasi dan Kurangnya Disiplin

Dampak negatif dari prokrastinasi dan kurangnya disiplin sangatlah luas. Pertama, prokrastinasi dapat menyebabkan berkurangnya produktivitas. Ketika tugas-tugas penting terus tertunda, maka penyelesaiannya akan menjadi terburu-buru dan kualitas pekerjaan pun menurun. Hal ini berdampak pada keterlambatan penyelesaian proyek dan pelayanan publik yang tidak optimal.

Kedua, prokrastinasi dapat berujung pada kualitas pekerjaan yang buruk. Karena dilakukan secara terburu-buru, tugas-tugas yang tertunda sering kali tidak dikerjakan dengan baik. Hal ini dapat memicu kesalahan dan ketidakpuasan dari warga desa. Ketiga, prokrastinasi dan kurangnya disiplin dapat meningkatkan stres dan tekanan kerja. Ketika tugas menumpuk dan tenggat waktu semakin dekat, perangkat desa akan merasa tertekan dan cemas. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka.

“Prokrastinasi dan kurangnya disiplin adalah penghambat utama kinerja perangkat desa. Kita harus bahu-membahu untuk mengatasi masalah ini,” tegas Kepala Desa Kuripan Kidul.

Mengatasi Prokrastinasi dan Kurangnya Disiplin di Lingkungan Perangkat Desa

Sebagai Admin Desa Kuripan Kidul, saya kerap mendapati kendala prokrastinasi dan kurangnya disiplin di lingkungan perangkat desa. Hal ini menjadi perhatian serius, mengingat kinerja optimal perangkat desa sangat krusial bagi kemajuan pembangunan desa.

Prokrastinasi, atau kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, dapat berdampak buruk pada penyelesaian tugas dan pelayanan kepada masyarakat. Karena itu, saya mengajak perangkat desa dan seluruh warga Kuripan Kidul untuk bahu-membahu mengatasi permasalahan ini.

Strategi Mengatasi Prokrastinasi

Ada beberapa strategi efektif yang dapat diterapkan untuk mengatasi prokrastinasi:

  1. Tetapkan Tujuan yang Jelas: Tentukan tujuan spesifik, terukur, dan berjangka waktu untuk setiap tugas. Tujuan yang jelas akan memberikan arah yang pasti dan memotivasi kamu untuk bertindak.

  2. Pecahkan Tugas Besar: Tugas besar yang kompleks dapat terasa menakutkan, sehingga mudah ditunda. Pecahlah tugas tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dikelola. Langkah demi langkah yang teratur akan membuat tugas terasa lebih ringan.

  3. Berikan Hadiah: Rayakan keberhasilan dengan memberikan hadiah kecil pada diri sendiri setelah menyelesaikan tugas. Hadiah ini akan memotivasi kamu dan menciptakan asosiasi positif dengan penyelesaian tugas.

  4. Hindari Distraksi: Identifikasi dan hilangkan sumber gangguan saat bekerja. Hal ini dapat berupa media sosial, notifikasi email, atau lingkungan yang berisik. Ciptakan ruang kerja yang tenang dan fokus untuk meminimalkan gangguan.

  5. Cari Akuntabilitas: Bagikan tujuan dan tenggat waktu kamu kepada rekan kerja, teman, atau keluarga. Akuntabilitas kepada orang lain dapat menciptakan tekanan positif dan memotivasi kamu untuk tetap pada jalurnya.

  6. Kelola Waktu Secara Efektif: Gunakan alat manajemen waktu seperti daftar tugas, kalender, dan teknik Pomodoro untuk merencanakan dan memprioritaskan tugas. Manajemen waktu yang baik akan membantumu tetap teratur dan menghindari perasaan kewalahan.

  7. Evaluasi dan Penyesuaian: Secara berkala, luangkan waktu untuk mengevaluasi strategi yang kamu gunakan. Sesuaikan bila perlu untuk menemukan teknik yang paling efektif untuk mengatasi prokrastinasi.

Kepala Desa Kuripan Kidul menekankan pentingnya mengatasi prokrastinasi: “Prokrastinasi dapat menghambat kemajuan kita. Dengan mengadopsi strategi yang tepat, kita dapat mengatasi kebiasaan ini dan meningkatkan kinerja kita sebagai perangkat desa.”

Salah satu warga Desa Kuripan Kidul berbagi pengalamannya: “Dulu, saya sering menunda tugas. Tetapi dengan memecah tugas menjadi bagian-bagian kecil dan memberikan hadiah pada diri sendiri setelah menyelesaikannya, saya sekarang dapat mengatasi prokrastinasi secara efektif.”

Mari kita bekerja sama untuk menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari prokrastinasi dan penuh dengan disiplin. Dengan mengatasi tantangan ini bersama-sama, kita dapat membangun Desa Kuripan Kidul yang lebih maju dan sejahtera.

Meningkatkan Disiplin

Disiplin merupakan pondasi utama dalam menjalankan tugas dan fungsi perangkat desa. Dengan disiplin yang baik, perangkat desa dapat mengemban amanah dengan penuh tanggung jawab dan memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.

“Menciptakan lingkungan yang mendukung, membangun rutinitas, dan mencari akuntabilitas merupakan kunci untuk meningkatkan disiplin,” ungkap Kepala Desa Kuripan Kidul.

Salah satu cara untuk menciptakan lingkungan yang mendukung adalah dengan menetapkan aturan dan prosedur kerja yang jelas. Selain itu, perangkat desa juga perlu diberi ruang untuk mengembangkan diri dan mengasah kemampuan mereka. Dengan begitu, mereka akan merasa termotivasi dan memiliki rasa memiliki terhadap pekerjaan mereka.

Membangun rutinitas juga sangat penting untuk meningkatkan disiplin. Dengan adanya rutinitas, perangkat desa dapat mengelola waktu mereka secara efektif dan menghindari penundaan tugas. Selain itu, rutinitas juga dapat membantu perangkat desa tetap fokus dan terorganisir.

Mencari akuntabilitas juga merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan disiplin. Hal ini dapat dilakukan dengan meminta rekan kerja atau atasan untuk memantau kinerja dan memberikan umpan balik. Dengan adanya akuntabilitas, perangkat desa akan lebih terpacu untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan sesuai standar yang telah ditetapkan.

Dengan meningkatkan disiplin, perangkat desa Kuripan Kidul dapat menjadi lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas mereka. Hal ini pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

“Saya mengajak seluruh perangkat desa untuk bersama-sama meningkatkan disiplin kita,” ujar Kepala Desa Kuripan Kidul. “Dengan disiplin yang baik, kita dapat memberikan kontribusi terbaik untuk kemajuan desa kita.”

“Disiplin itu seperti otot yang perlu dilatih secara teratur,” imbuh warga Desa Kuripan Kidul. “Jika kita tidak melatihnya, maka otot tersebut akan melemah dan kita akan kesulitan untuk melakukan tugas dengan baik.”

Dengan komitmen dan usaha bersama, perangkat desa Kuripan Kidul dapat mengatasi prokrastinasi dan kurangnya disiplin. Desa yang disiplin akan menjadi desa yang maju dan sejahtera. Jadi, mari kita bersama-sama meningkatkan kedisiplinan kita untuk kemajuan desa tercinta.

Mengatasi Prokrastinasi dan Kurangnya Disiplin di Lingkungan Perangkat Desa

Di era modern yang serba cepat ini, prokrastinasi dan kurangnya disiplin menjadi momok menakutkan bagi banyak insan, tak terkecuali bagi perangkat desa. Sebagai ujung tombak pemerintahan desa, perangkat desa dituntut untuk selalu produktif dan disiplin dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Namun, godaan untuk menunda-nunda pekerjaan dan kurangnya motivasi seringkali menghambat kinerja mereka. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai cara meningkatkan motivasi, mengidentifikasi tujuan, mencari dukungan, dan merayakan keberhasilan agar prokrastinasi dan kurangnya disiplin di lingkungan perangkat desa dapat diatasi.

Meningkatkan Motivasi

Meningkatkan motivasi merupakan kunci utama dalam mengatasi prokrastinasi. Menurut Kepala Desa Kuripan Kidul, motivasi bisa dipupuk dengan mengidentifikasi tujuan yang jelas dan realistis. “Ketika kita tahu apa yang ingin kita capai, kita akan berusaha lebih keras untuk mewujudkannya,” ujarnya. Carilah dukungan dari rekan kerja, keluarga, atau teman yang dapat memberikan semangat dan dorongan. Merayakan keberhasilan sekecil apa pun juga dapat meningkatkan motivasi, karena hal ini akan membuat kita merasa dihargai dan terpacu untuk terus berprestasi.

Mengidentifikasi tujuan yang jelas melibatkan penetapan sasaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART). Sasaran SMART membantu kita memfokuskan upaya dan mengukur kemajuan. Misalnya, alih-alih mengatakan “Saya ingin menjadi perangkat desa yang baik,” kita dapat menetapkan tujuan yang lebih spesifik seperti “Saya ingin meningkatkan layanan administrasi kependudukan sebesar 20% dalam waktu tiga bulan.”

Mencari dukungan dari orang lain juga sangat penting. Ketika kita merasa kewalahan atau kehilangan motivasi, berbicaralah dengan rekan kerja atau mentor yang dapat memberikan perspektif yang baru dan dukungan emosional. Membangun hubungan yang positif dengan rekan kerja juga dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih suportif dan produktif.

Merayakan keberhasilan, tidak peduli seberapa kecil, adalah cara yang efektif untuk meningkatkan motivasi. Ketika kita mengakui dan menghargai pencapaian kita, hal ini akan memperkuat perilaku positif dan mendorong kita untuk terus berusaha. Bahkan menyelesaikan tugas sederhana harus dirayakan, karena hal ini dapat menanamkan rasa percaya diri dan mendorong kita untuk mengambil tugas yang lebih menantang di masa mendatang.

Selain itu, mengidentifikasi motivasi intrinsik juga sangat penting. Tanyakan pada diri sendiri mengapa Anda ingin mengatasi prokrastinasi dan meningkatkan disiplin. Apakah karena Anda ingin meningkatkan kinerja Anda, memajukan karir Anda, atau memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat? Menemukan motivasi intrinsik akan membantu Anda tetap termotivasi dalam jangka panjang, bahkan ketika Anda menghadapi tantangan.

Mengatasi Prokrastinasi dan Kurangnya Disiplin di Lingkungan Perangkat Desa

Menjadi perangkat desa merupakan sebuah amanah yang tidak ringan. Selain dituntut untuk memiliki kapasitas mumpuni dalam mengelola pemerintahan desa, juga harus memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab yang tinggi. Namun, di lapangan, seringkali ditemukan perangkat desa yang terjebak dalam prokrastinasi dan kurangnya disiplin, yang pada akhirnya menghambat kinerja dan pelayanan publik kepada masyarakat.

Solusi Praktis untuk Lingkungan Perangkat Desa

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan solusi praktis dan komprehensif yang melibatkan semua pihak, baik perangkat desa itu sendiri maupun Kepala Desa. Salah satu solusi yang bisa diterapkan adalah dengan mengimplementasikan sistem pelacakan tugas yang terstruktur dan jelas.

Sistem ini akan membantu perangkat desa dalam memantau perkembangan tugas dan mengidentifikasi potensi kendala yang mungkin timbul. Dengan begitu, perangkat desa dapat memprioritaskan tugas sesuai dengan tingkat urgensinya dan menghindari penundaan yang tidak perlu.

Selain sistem pelacakan tugas, Kepala Desa juga perlu memfasilitasi pertemuan reguler antara perangkat desa. Pertemuan ini menjadi wadah untuk mengevaluasi kinerja, mengidentifikasi masalah, dan mencari solusi bersama. Melalui pertemuan ini, perangkat desa dapat saling mengingatkan dan memotivasi untuk menjaga kedisiplinan dan menyelesaikan tugas tepat waktu.

Tidak hanya itu, pelatihan juga menjadi salah satu solusi yang tidak kalah penting. Pemerintah daerah atau pihak lain yang berwenang dapat memberikan pelatihan tentang manajemen waktu, prioritas kerja, dan teknik mengatasi prokrastinasi. Pelatihan ini akan membekali perangkat desa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan disiplin mereka.

Kesimpulan

Mengatasi prokrastinasi dan kurangnya disiplin di kalangan perangkat desa merupakan langkah krusial untuk meningkatkan produktivitas dan menciptakan lingkungan kerja yang efektif. Sudah saatnya perangkat desa menyadari dampak negatif dari perilaku ini dan mengambil tindakan tegas untuk memperbaikinya.

Menciptakan Lingkungan Kerja yang Mendukung

Kepala Desa kuripan kidul menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang mendukung. “Kita perlu menyediakan fasilitas dan sumber daya yang memadai agar perangkat desa dapat fokus dan produktif,” ujarnya. Hal ini dapat mencakup penyediaan ruang kerja yang nyaman, peralatan yang memadai, dan sistem manajemen waktu yang efisien.

Membangun Budaya Akuntabilitas

Warga desa kuripan kidul menyoroti perlunya membangun budaya akuntabilitas di lingkungan perangkat desa. “Perangkat desa harus bertanggung jawab atas tindakan mereka dan memenuhi tenggat waktu yang ditentukan,” katanya. Sistem pemantauan dan evaluasi kinerja yang jelas akan membantu memastikan bahwa setiap anggota perangkat desa memenuhi ekspektasi.

Penghargaan dan Pengakuan

Kepala Desa kuripan kidul percaya bahwa pengakuan dan penghargaan dapat memotivasi perangkat desa untuk mengatasi prokrastinasi dan meningkatkan disiplin. “Kita perlu memberikan apresiasi kepada anggota perangkat desa yang menunjukkan kinerja luar biasa,” ujarnya. Penghargaan dan pengakuan ini dapat berbentuk sertifikat, hadiah, atau promosi.

Pelatihan dan Pengembangan

Pelatihan dan pengembangan berkelanjutan sangat penting untuk mengatasi prokrastinasi dan meningkatkan disiplin. Perangkat desa harus dibekali dengan keterampilan manajemen waktu, teknik penanggulangan stres, dan strategi peningkatan produktivitas. Program pengembangan profesional dapat membantu mereka mengembangkan kebiasaan kerja yang positif.

Konseling dan Dukungan

Dalam beberapa kasus, prokrastinasi dan kurangnya disiplin dapat disebabkan oleh masalah pribadi atau masalah kesehatan. Perangkat desa harus memiliki akses ke layanan konseling dan dukungan untuk mengatasi masalah mendasar yang berkontribusi terhadap perilaku mereka. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan mekanisme koping yang sehat dan mengatasi hambatan dalam kinerja mereka.

Memimpin dengan Memberi Contoh

Kepala Desa kuripan kidul menekankan pentingnya kepemimpinan dalam mengatasi prokrastinasi dan kurangnya disiplin. “Pemimpin harus memberikan contoh dengan menunjukkan disiplin dan etos kerja yang kuat,” ujarnya. Ketika pemimpin menunjukkan perilaku positif, anggota perangkat desa lebih cenderung mengikuti jejak mereka.

Dukungan Masyarakat

Warga desa kuripan kidul juga memiliki peran penting dalam mengatasi prokrastinasi dan kurangnya disiplin di kalangan perangkat desa. “Masyarakat harus memberikan dukungan dan pengertian kepada perangkat desa yang berjuang dengan masalah ini,” katanya. Dukungan ini dapat diberikan melalui umpan balik yang konstruktif, pengertian, dan kesediaan untuk membantu sebisa mungkin.

Kesimpulan

Mengatasi prokrastinasi dan kurangnya disiplin di lingkungan perangkat desa memerlukan pendekatan multifaset yang melibatkan berbagai pihak terkait. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, membangun budaya akuntabilitas, memberikan penghargaan dan pengakuan, menginvestasikan dalam pelatihan dan pengembangan, menyediakan konseling dan dukungan, memimpin dengan memberi contoh, dan mendapatkan dukungan masyarakat, perangkat desa dapat mengatasi tantangan ini dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan efektif.

Halo kanca-kanca,

Wis tau durung karo website Desa Kuripan Kidul? Ayo dibuka www.kuripankidul.desa.id, onok akeh informasi apik babagan desane.

Ojo lali yo, ora mung maca artikel nanging aja di-share uga, supaya Desa Kuripan Kidul makin dikenal nang donya.

Tak kandhani maneh, akeh artikel menarik nang website iku, mulai berita-berita desa nganti potensi-potensine. Ayo dibaca, supaya kita makin apal karo desa tercinta.

Bareng-bareng, kita uri-uri Desa Kuripan Kidul, supaya tambah maju dan jadi kebanggaan kita bersama.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca artikel lainnya